Refleksi Perjalanan Umrah Haji ADzikra Tahun 2010
Karya: H A B A N U S
Sebuah Puisi dan Do’a untuk Penyelenggara dan Jamaah ADzikra
ADzikra mengandung makna memperingatkan umat Islam Indonesia.
Programkan dalam hidup anda untuk melakukan perjalanan umrah haji ke Baitullah minimal sekali dalam semasa.
Sebagai bentuk perhatian memenuhi perintah Tuhan, terpenuhinya kelima rukun Islam menjadi sempurna.
Adzikra mengingatkan umat Islam sebelum mati.
Jangan dahulu berlalu sebelum tertunaikannya ibadah haji.
Minimal nitakan terlebih dahulu di dalam hati.
Lalu sempurnakan ikhtiar untuk berhaji.
Karena demi Allah saja anda boleh berpasrah diri.
ADzikra mengingatkan umat Islam yang berkemampuan.
Jangan sampai ibadah haji tidak dapat dilaksanakan.
Karena jika sampai empat tahun tidak juga mau melaksanakan.
Itu berarti tidak bersyukur akan anugrah yang dilimpahkan Tuhan.
Maka tergolonglah dia kaum kafirin yang dimurkai Tuhan.
ADzikra mengingatkan umat Islam yang sesungguhnya telah diberi berbagai modal kemampuan.
Berhajilah dengan tenagamu yang telah dikuatkan.
Berhajilah dengan pikiranmu yang telah dicerdaskan.
Berhajilah dengan hartamu yang telah dianugrahkan.
Berhajilah dengan pangkatmu yang telah dikaruniakan.
Berhajilah dengan jabatanmu yang telah dipercayakan.
Berhajilah dengan relasimu yang telah diakrabkan.
Berhajilah dengan peruntunganmu yang telah diuntungkan Tuhan.
ADzikra mengajak umat Islam memenuhi undangan Tuhan.
Menjadi tamu sebagai dhuyufurrahman yang dimuliakan.
Yiatu tamu yang senantiasa dikasihi Tuhan.
Karena keikhlasannya melaksanakan ibadah haji yang dibebankan.
ADzikra siap mendampingi umat Islam yang sudah siap dengan sepenuh hati memenuhi panggilan Tuhan.
Meninggalkan keluarga dan harta benda hanya kepada Tuhan dipasrahkan.
Membawa cukup bekal dengan bekal utama adalah ketaqwaan.
Dengan demikian perjalanan ibadah haji sudah siap diberangkatkan.
Bagi jamaah calon haji ADzikra yang sudah siap diberangkatkan, terlebih dahulu dimanasikkan.
Untuk memberikan gambaran peribadatan.
Bagaimana Pelaksanaan ibadah haji yang sesungguhnya akan dilaksanakan.
Setelah persyaratan perjalanan calon jamaah haji ADzikra terlengkapi sudah.
ADzikra siap mengantar jamaahnya terbang menuju Jeddah.
Maka prosesi rangkaian pelaksanaan ibadah haji harus sudah siap dimulai.
Sejak itu mental calon jamaah haji ADzikra sudah siap diuji.
Setibanya di Bnadara King Abdul Aziz seusai penerbangan.
ADzikra menyeru jamaahnya mulai memakai ihram.
Pertanda ibadah umrah haji mulai dilaksanakan.
Ihram sebagai perlambang kain kafan yang sesungguhnya disukai Tuhan.
Suatu seragam persiapan kematian yang pasti dialami setiap insan.
Guna memenuhi keharusan akhir perjalanan manusia untuk kembali menghadap Tuhan.
Kini ADzikra siap membimbing umrah jamaah.
Suatu perjalanan ibadah yang sudah terarah.
Dimulai memasang niat yang bertolak dari miqat yang sudah terarah.
Menuju Ka’bah Baitullah di Masjidil Haram di Makkah al-Mukarramah.
Selama perjalanan berlansung di atas bus menuju tujuan.
ADzikra memimpin taliyah dilantunkan bersama jamaah berulang-ulang.
Sebagai pernyataan dengan penuh semangat memenuhi panggilan Tuhan.
Seraya memuji dan mengakui bahwa kenikmatan kita peroleh hanya dari Tuhan.
Hanya Dialah raja diraja yang tidak patut dipersekutukan.
Dan hanya Dialah satu-satunya yang sepatutnya kita persembahkan.
ADzikra siap menuntun jamaahnya bertawaf qudum.
Permulaaan rangkaian ibadah umrah mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali beruntun.
Mengikuti ketaatan malaikat memenuhi perintah Allah mengelilingi Baitulmakmur.
Seraya senantiasa bertasbih sambil bertafakur.
Demikian pula alam semesta secara sunnatullah terus menelusur.
Seraya senantiasa bertasbih bergerak terus.
Mengelilingi Arsy Allah tiada henti terus menerus.
Selesainya tawaf, ADzikra mempersilakan jamaah sholat sunat tawaf di multazam.
Suatu saat dan tempatnya do’a kita diperhatikan Tuhan.
Berdo’alah dengan kusyu’ di tengah kerumunan umat yang sama-sama menarik perhatian Tuhan.
Disitulah kita diuji apakah dapat berkonsentrasi penuh harapan.
Kini ADzikra siap membimbing jamaah untuk sa’i.
Mondar mandir menurun mendaki bukit Shafa dan Marwa sebanyak tujuh kali.
Merasakan dan menghayati kisah Siti Hajar yang begitu gigih mencari air untuk bayi.
Akhirnya Allah menganugrahi air Zamzam yang diberkahi.
Terus mengalir hingga kini tak pernah henti.
Bagi yang berumrah haji akan senantiasa menikmati.
Akhirnya ADzikra menyelesaikan umrah jamaah dengan tahalul.
Mengunting sebagian rambut setiap anggota jamaah sebagai bentuk rasa syukur.
Bahwa perintah Allah untuk umrah telah terlaksana dengan jujur.
Semoga Allah menerima ibadah umrah kita dengan mabrur.
Selama kami berada di Makkah al-Mukarramah.
ADzikra meminta kami memanfaatkan waktu sholat wajib di Masjidil Haram berjamaah.
Karena nilainya seratus ribu kali lipat dibandingkan dengan sholat di mesjid biasa dan/atau di rumah.
Karena itu masjidil Haram selalu penuh berlimpah oleh jamaah haji dari berbagai penjuru dunia yang senantiasa mengharapkan berkah.
Kami bersyukur dapat melakukan itu semua.
Melaksanakan sholat lima waktu berikut sunat-sunatnya di Masjidil Haram dengan mudah dapat terlaksana.
Karena hotel tempat kami menginap bersentuhan dengan halaman Masjidil Haram yang didamba.
Diharapkan ibadah kami menjadi sempurna dengan nilai yang tinggi pula.
Menjelang pelaksanaan umrah kedua.
ADzikra memnadu kami menapaktilas perjuangan Nabi kita.
Di seputar Mina, Arafah, Ji’ranah termasuk Makkah dan sekitarnya.
Mengenang perjuangan Nabi dalam menyiarkan Islam pada mulanya.
Menghindari musuh yang sangat keji dan tidak suka.
Di gua Hiraq Jabal Nur, bukit bebatuan yang cukup tinggi dan gersang itu.
Disanalah Muhammad mulai merenungi umatnya yang selalu melakukan penyimpangan perilaku.
Disanalah Muhammad pertama kali menerima wahyu.
Disanalah Muhammad dilantik menjadi Nabi dan Rasulullah terakhir sebagai penghulu.
Dengan tugas awal perintahnya untuk disampaikan kepada umatnya yaitu membaca dalam arti yang seluas-luasnya.
Bacalah diri anda dari mana asal kejadian anda.
Bacalah alam semesta untuk meyakinkan siapa yang mencipta.
Bacalah Qur`an untuk mendapatkan petunjuk hidup sebagai pedoman yang menyelamatkan kita ke masa depan untuk meraih bahagia.
Jabal Tsur adalah bukit bebatuan gersang yang cukup luhur.
Di puncaknya terdapat gua kecil yang jasanya sangat luhur.
Karena di sana Nabi Muhammad ditemani Abu Bakar Siddiq sempat berlindung dari kejaran kaum Quraisy yang amat kufur.
Sekedar sarang laba-laba dapat menyelamatkan rombongan Nabi yang membuat mata musuh kabur.
Ziarah ke Ma’la patut dikenang jua.
Karena di sana banyak terdapat makam syuhada.
Baik syuhada pejuang zaman Nabi.
Mahupun syuhada haji zaman kini.
Bukit bebatuan Jabal Rahmat yang berada di padang pasir Arafat.
Terkesan hikmat bagi perkembangan umat.
Karena di sana Adam dan Hawa dipertemukan kembali dengan penuh rahmat.
Dari sana manusia berkembang menjadi umat berlipat.
Di sana pula ayat Qur`an terakhir diturunkan kepada Nabi Muhammad.
Ayat tersebut Allah nyatakan kepada segenap umat.
Hari ini Aku telah sempurnakan agamaKu bagimu lewat Muhammad.
Aku telah sempurnakan bagimu nikmat.
Aku hanya ridha agama Islam sebagai agama yang sepatutnya dianut oleh semua umat pengikut Muhammad.
Usai umrah kedua, ADzikra siap mengantar jamaah ke Madinah al-Munawarah.
Melaksanakan arba’in di mesjid Nabawi yang penuh berkah.
Yaitu melaksanakan 40 kali sholat wajib berjamaah disempurnakan dengan sholat sunat sambil berdo’a di Raudhah.
Suatu saat dan tempat berdo’a yang sangat mendapatkan perhatian Allah.
Karena tempat itu adalah bakal taman surganya Allah.
Selama di Madinah, ADzikra siap memanadu jamaah untuk berziarah.
Ke makam Nabi dan sahabatnya yang sangat berjasa pasrah.
Yang memperjuangkan tegaknya Islam dengan segala susah payah.
Demi mengharap ridha-Nya Allah.
Makam Baqi’ adalah makam syuhada muslimin yang pernah berkpirah pasrah.
Masjid Quba adalah masjid yang pertama kali dibangun Nabi ketika hijrah ke Madinah.
Masjid Qiblatain adalah masjid dua arah di mana Nabi menerima perintah agar umat Islam mengubah kiblat kea rah Ka’bah.
Masjid Khandak adalah masjid mengenang kejayaan perang khnadak yang mengesankan.
Suatu inivasi strategi peperangan yang dilontarkan sahabat Nabi Salman al-Farisi yang brilian.
Dengan menggali parit besar yang dapat menahan serangan musuh yang menyerang.
Sehingga kemenangan ada di pihak kita umat Islam.
Jabal Uhud mengisahkan duka perjuangan Islam.
Strategi peperangan sudah benar Nabi lakukan.
Kemenangan perang sudahpun dibuktikan.
Meskipun pasukan Islam tidak berimbang dengan pasukan kafir Quraisy yang menantang.
Namun akhirnya pejuang Islam mengalami kekalahan.
Karena tak patuh pada perintah Nabi sebagai pimpinan.
Sebagian besar mereka lebih cinta harta rampasan.
Karena takut tidak kebagian hasil kemenangan perjuangan.
Harta direbut, musuh balik menyerang.
Akibatnya pasukan Islam mengalami kekalahan kelam.
Jabal Harumat tempat Nabi terus bertahan tetap semangat.
Karena sisa sahabat setianya masih tetap mendorong kuat.
Mereka rela berguguran asalkan Nabi pemimpin mereka selamat.
Siap menjadi syuhada demi surga Allah yang diharap.
Terlukannya Muhammad membuat isu beliau wafat.
Serangan musuh mereda kembali bangga kualat.
Nabi Muhammad selamat kembali berhikmat.
Perjuangan Islam berlanjut tetap semangat.
Keajaiban masa kini ditemukan di Madinah adalah Jabal Magnet.
Laju kendaraan menuju sana tertahan magnet.
Pulang kembali dengan kecepatan tinggi tanpa gas dan tanpa gigi tertarik magnet.
Itulah kekuasaan Tuhan yang tak boleh kita anggap sepele deet.
Percetakan al-Qur`an terbesar di dunia terdapat di Madinatul Munawarah yang sangat berarti.
Sudah banyak al-Qur`an yang diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa di tempat ini.
Dari sini al-Qura`an tersebar ke seluruh dunia melalui jamaah umrah haji.
Semoga Islam ke depan semakin mendominasi dunia ini.
Madinah diberkahi kebun kurma yang sangat luas.
berbagai macam kurma turut menghias.
Menjamu tamu Allah yang datang dengan ikhlas.
Dhuyufurrahman disambut Allah dengan puas.
Tiba saatnya ADzikra mengantar jamaah menuju Arafah.
Dari Bir Ali status berihram haji dimulai secara sah.
Diawali sholat sunat ihram haji secara resmi.
Prosesi haji seraya dimulai.
Mabid semalam di Mina memantapkan ketetapan hati berhaji.
Menjelang subuh jamaah ADzikra sudah tiba di Arafah.
Melakukan persiapan wukuf sebagai tanda ibadah haji sesungguhnya dinyatakan sah.
Ibadah wukuf dimulai ketika waktu dzuhur telah tiba.
Dzuhur dan asar dijamak qoshor agar berdo’a di waktu menjadi leluasa.
Selesai sholat berjamaah, kita mendengarkan imam berkhutbah.
Mengingatkan jamaah betapa pentingnya memanfaatkan waktu wukuf untuk berdo’a kepada Allah.
Karena hanya kepada-Nyalah kita berharap syafaat do’a wukuf di Arafah.
Ya Allah yang Maha Pengasih dan Maha Pemurah Pengabul do’a.
Hari ini kami datang memenuhi panggilanMU berhaji bersama ke Afarah ini untuk berdo’a.
Hanya Engkaulah tempat kami berharap terkabulnya do’a.
Kabulkan do’a kami yang datang berhaji hari ini semua.
Hari ini kami sangat bersyukur dapat menjadi tamu khususMu Dhuyufurrahman.
Pada saat ini kami menjadi tamuMu yang sangat Engkau muliakan.
Pada saat musim haji ini seluruh ibadah kami sangat Engkau perhatikan.
Pada saat musim haji ini pula Engkau berjanji do’a kami akan dikabulkan.
Terimalah ibadah kami semua yang dapat kami persembahkan.
Tolonglah kami mengabulkan do’a yang sedang kami panjatkan.
Terimalah tobat kami karena dosa yang terpaksa dan tidak sengaja kami lakukan.
Ya Allah ya Rabbana Tuhan kami yang Maha Memelihara.
Peliharalah hidup kami yang senantiasa terancam bahaya.
Selamatkan kami dari bencana yang senantiasa terancam menimpa.
Cukupkan rezeki kami yang senantiasa berkekurangan juga.
Bimbing hidup kami yang senantiasa syaithan mudah menggoda.
Pimpin hidup kami yang senantiasa mudah terpedaya durjana.
Lindungi hidup kami yang senantiasa mudah terancam celaka.
Ya Allah ya Tuhan kami tempat mengadu pasrah.
Mudahkanlah urusan kami yang masih susah.
Mudahkanlah urusan keluarga kami yang senantiasa berputus asa mudah.
Mudahkan urusan usaha dan pekerjaan kami yang senantiasa bermasalah.
Mudahkan urusan bangsa dan negara kami yang senantiasa gundah.
Usai do’a wukuf bersama di kemah Arafah.
ADzikra mempersilakan semua jamaah baik perorangan maupun berpasangan menyebar di sekitar kemah.
Mencari tempat yang masing-masing terpisah.
Untuk berdo’a sepuas hati yang diperlukan hanya kepada Allah.
Memanfaatkan waktu wukuf menjelang matahari terrbenam secara pasrah.
Dengan keyakinan do’a ketika itu sangat diijabah.
ADzikra sangat memahami.
Bahwa setiap individu yang pergi haji.
Tentu punya maksud dan tujuannya sendiri-sendiri.
Yakinlah bahwa Tuhan akan sangat peduli.
Kepada siapa saja yang memohon dengan sungguh-sungguh secara pribadi.
Kini matahari telah terrbenam.
Wukuf wajib haji utama telah usai dijalankan.
ADzikra menghimpun kami untuk melanjutkan rangkaian ibadah haji yang mesti dijalankan.
Yaitu Mabit sejenak di Musdalifah.
Sambil mencari batu untuk pelempar jumrah Aqabah.
Perjalanan dilansungkan menuju Masjidil Haram.
Tawaf Ifadhah wajib dilakukan.
Mengitari Ka’bah rumah Tuhan.
Tujuh kali putaran pembukti ketaatan.
Hanya kepada-Nyalah saja kita persembahkan semua peribadatan.
Kemudian diikuti sa’i yang mengandung makna penuh harapan.
Tujuh kalimenurun mendaki mengharapkan keridhoan Tuhan.
Shafa dan Marwa perlambang perjuangan kehidupan.
Sebagai bukti tak ada harapan yang dikabulkan secara instan.
Segala sesuatu keperluan yang diinginkan memerlukan perjuangan.
Prosesi penyelesaian wajib haji tersebut ditandai dengan tahalul mencukur rambut.
Pertanda tunduk kepada Allah menyerahkan hidup.
Jangankan harta benda, pangkat jabatan dan kedudukan, nyawapun siap direnggut.
Prosesi sunah haji kembali Mabit di Mina.
ADzikra melayani jamaah senantiasa gembira.
Penyederhanaan fasilitas membuat jamaah akrab bersama.
Peristiwa yang mengesankan itu membuat kenangan menjadi rindu bertemu muka sesame kita yang merasakannya.
Prosesi sunah ibadah haji di sana adalah melontar jumrah.
Diutamakan pertama kali melontar jumrah aqobah.
Lalu dilanjutkan melontar jumratul ula, wustha, dan juga aqobah.
Kegiatan ini berulang sebanyak tiga kali berkiprah.
Setiap pelontaran dilakukan tujuh kali mengenyah.
Mengenya Syaithan yang senantiasa menggoda kita umat Allah.
Itulah perlambang kebencian kita terhadap kemungkaran yang senantiasa merambah.
Agar kembali kema’rufan yang seharusnya bergairah berkiprah.
Usai melontar jumrah, ADzikra membawa kami kembali ke Mekkah.
Guna mempersiapkan diri untuk kembali ke Jeddah.
Dengan terlebih dahulu mengakhiri prosesi haji melakukan tawaf wada’ keliling Ka’bah.
Sebagai tanda permisi kepada Allah untuk sementara berpisah.
Usai Tawaf Wada’, kami bersyukur kepada Allah.
Ibadah haji telah kami tunaikan sesuai perintah.
Sempurnakan yang telah kami kerjakan menurut-Mu ya Allah?
Tentu kami merasa belum sempurna sesuai harapan-Mu yan Tuhan.
Namun kami yakin Engkau berkenan menyempurnakannya seperti yang kami harapkan.
Terimalah do’a kami yang telah kami lantunkan.
Beri kami kesempatan untuk kembali di masa mendatang.
Menjadi tamu-Mu lagi sebagai dhuyufurrahman yang dimuliakan.
Kini kami sudah harus meninggalkan kota Mekkah.
Semoga oleh-oleh yang kami bawa menjadi berkah.
Kembali ke tanah air menjadi haji yang mabrur dan mabrurah.
Kini kami telah tiba di kota Jeddah.
Beristirahat sejenak melepas lelah.
Sambil menikmati monumen Islam yang bersejarah.
Seperti mesjid terapung di pinggir pantai laut merah.
dan makam Siti Hawa yang konon ada di kota Jeddah.
Usai menikmati fasilitas keramaian dan keindahan kota Jeddah kunjungan terakhir.
ADzikra mengantar kami ke Bandara King Abdul Aziz untuk kembali ke tanah air.
Melalui Riyadh dan Singapura kami selamat tiba di Jakarta lalu mencair.
Masing-masing kembali ke pangkuan keluarganya yang sudah menanti untuk menghilangkan selama ini rasa khawatir.
Alhamdulillah janji Allah untuk keselamatan kami tidak mungkir.
kini kami jamaah haji ADzikra telah kembali dengan selamat.
Kepada-Mu Ya Allah kami bersyukur yang telah menganugrahi kami dengan nikmat yang penuh hikmat.
Karena rahmat-Mu lah kami kembali berkiprah di tanah air dengan penuh semangat.
Kepada semua pihak penyelenggara ibadah haji ADzikra kami sampaikan ucapan terima kasih yang amat sangat.
Yang telah melayani kami melaksanakan ibadah haji sesuai tuntunan Rasulullah yang akurat.
Serta memotivasi kami dengan penuh semangat.
Semoga mutu layanan ADzikra ke depan akan senantiasa selalu meningkat.
Sehingga jumlah jamaahnya akan senantiasa selalu melonjak.
Kepada semua jamaah haji ADzikra kami sampaikan salam persaudaraan Islam yang diharapkan senantiasa mengakrab.
Silaturrahmi kita yang sudah terjalin hendaknya senantiasa terus melekat.
Kenangan pahit manis yang kita alami ketika sama-sama beribadat.
Hendaknya menjadi kesan yang membuat hubungan kita menjadi bersahabat.
Sehingga kita saling menyelamatkan dunia akhirat.
Amien ya Allah ya Rabbal ‘alamienn penguasa alam semesta sejagat.
Bandung, 14 Januari 2011 M/11 Rabiul Awal 1432 H
Wassalam Penulis
H A B A N U S
(Dr. H. Ahmad Basri Nur Sikumbang, M.Pd.)
( Tunanetra )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar