Selasa, 12 Mei 2015

tanya jawab kata hati anak luarbiasa



TANYA JAWAB KATA HATI ANAK LUARBIASA

Karya: Habanus (Dr. H. Ahmad Basri Nur Sikumbang, Drs., M.Pd)

Tunanetra bertanya dan menjawab:
“Benarkah dunia ini gelap gulita?”
“Dunia ini memang kelam”,
Kata mata lahiriyah.
“Namun tidak legam”,
Kata mata batiniyah.
“Adakah secerca cahaya yang berarti bagi kami yang tunanetra?”
Kata hati kami menyatakan “ada!”
Secercah cahaya yang dimaksud adalah “pendidikan”.

Tunarungu-wicara bertanya dan menjawab:
“Benarkah dunia ini sunyi senyap?”
“Dunia ini memang hening,”
Kata telinga fisik.
“Namun tidak sepi mati,”
Kata telinga hati batin.
“Adakah sedenting nada yang berarti bagi kami tunarungu-wicara””
Kata hati kami menyatakan “ada!”
Sedenting nada yang dimaksud adalah “pendidikan”.

Tuna mental-grahita bertanya dan menjawab:
“Benarkah dunia ini centang perenang?”
“Duni ini memang berantakan,”
Kata keterbatasan pemikiran.
“Namun bukan berarti tidak berirama,”
Kata keterbatasan rasa.
“Adakah sekelumit pedoman yang berarti bagi kami tuna mental-grahita?”
Keterbatasan rasa-pikir kami menyatakan “ada!”
Sekelumit pedoman yang dimaksud adalah “pendidikan”.?”
“Dunia ini memang banyak penghalang,”
Tunadaksa bertanya dan menjawab:
“Benarkah dunia ini bergelombang rintang melintang?”
“Dunia ini memang banyak penghalang,”
Kata penglihatan kami yang menerawang.
“Namun bukan berarti tidak dapat ditumpang,”
Kata penglihatan kami yang bernalar pikiran.
“Adakah sepeluang sarana pengembang yang berarti bagi kami tunadaksa?”
Nalar pemikiran kami menyatakan “ada!”
Sepeluang sarana yang dimaksud adalah “pendidikan”.

Tunalaras bertanya dan menjawab:
“Benarkah dunia ini kejam dan tidak beradab?”
“Dunia ini memang seram,”
Kata keterbatasan perasaan.
“Namun bukan berarti tidak bermoral,”
Kata keterbatasan pemikiran.
“Adakah seberkas sinar berarti yang mampu menerangi hati kami tunalaras?”
Kata hati kami menyatakan “ada.”
Seberkas sinar itu adalah “pendidikan”.

Giftid, jenius, talenta, bakat dan cerdas istimewa bertanya dan menjawab:
“Benarkah dunia ini abnormal?”
“Dunia ini memerlukan sdm yang berbakat cerdas istimewa,”
Kata politisi dan pemimpin masyarakat.
“Namun hal itu memerlukan proses,”
Kata tokoh pendidikan.
“Adakah sarana berarti yang mampu memroses anak berbakat cerdas istimewa itu menjadi cepat bermanfaat?”
Kata hati kami menyatakan “ada.”
Sarana yang dimaksud adalah “pendidikan.”

Tunaganda bertanya dan menjawab:
“Sempurnakah dunia ini diciptakan?”
“Tidak ada yang sempurna di dunia ini,”
Kata Tuhan yang Maha Sempurna.
“Tiada yang diciptakan sia-sia kecuali mengandung hikmah,”
Kata hati kami tunaganda.
“Adakah setitik hikmah yang mampu menjadikan kami sedikit berarti?”
Kata hati kami menyatakan “ada.”
“Setitik hikmah itu kami peroleh dari “pendidikan.”

Anak autist bertanya dan menjawab:
“Benarkah dunia ini membingungkan?”
“Dunia ini memang linglung,”
Kata anak autist yang belum tertuntun.
“Adakah seperangkat metode yang mampu mengatasi kami yang sedang kebingungan?”
Kata hati kami menyatakan “ada.”
Seperangkat metoda yang dimaksud adalah “pendidikan.”

Anak korban narkoba bertanya dan menjawab:
“Benarkah dunia ini bahagia dalam lamunan?”
“Ternyata dunia hayal hanya menggoda bahagia sesaat yang menyesatkan.
“Adakah cara yang dapat mengembalikan kami korban narkoba sadar akan kenyataan dunia?”
Kata hati kami menyatakan “ada.”
Tiada lain caranya adalah melalui “pendidikan.”

Anak indigo bertanya dan menjawab:
“Benarkah dunia ini dapat terbukti berdasarkan ramalan?”
“Dunia ini dapat terbukti diperkirakan berdasarkan perhitungan yang akurat.”
“Adakah teknik yang mampu membuat anak indigo berkemampuan memperhitungkan suatu kejadian secara akurat?”
Kata hati kami menyatakan “ada.”
Teknik yang diperlukan untuk itu adalah “pendidikan.”

Anak jalanan dan korban bencana alam bertanya dan menjawab:
“Benarkah dunia ini hanya milik yang empunya?”
“Semua berpeluang memiliki dunia ini”,
Kata Tuhan yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang.
“Adakah jalan yang dapat kami tempuh untuk dapat menikmati dunia ini selayaknya?”
Kata hati kami menyatakan “ada.”
Jalan yang dimaksud adalah “pendidikan”.

Kami yang berkelainan bertanya dan menjawab:
“Semestinyakah kami yang berkelainan ini harus termarjinalkan di dunia kini?”
“Dunia kini harus menghargai hak azazi manusia tanpa beda,”
Kata para tokoh dunia.
“Adakah upaya simpatik yang membuat anak berkelainan terinklusikan di masyarakat?”
Kata hati kami menyatkan “ada”.
Upaya simpatik dimaksud adalah “pendidikan untuk semua (education for all)”

Suara kata hati anak luarbiasa
Pedulikan kami dengan pendidikan!
Manusiakan kami dengan pendidikan!
Berdayakan kami dengan pendidikan!
Sejahterakan kami dengan pendidikan!
Martabatkan kami dengan pendidikan!
Posisikan kami melalui pendidikan!
Bekali kami untuk berkreatifitas dengan pendidikan!
Pendidikanlah awal segala-galanya bagi kebangkitan kami yang ditakdirkan keluar dari kebiasaan ini.

Kepada Allah Taala kami berdoa untuk yang peduli pendidikan luarbiasa:
Ya Allah yang Tuhan kami yang Maha Bijaksana!
Perbanyaklah orang yang terpanggil peduli kepada pendidikan luarbiasa.
Beri kemampuan mereka menemukan metode yang tepat dalam memberikan pendidikan kepada anak-anak luarbiasa.
Beri meeka kepuasan dalam mendidik luarbiasa.
Jadikan mereka iklas dalam mendidik anak-anak luarbiasa.
Berhasilkan mereka dalam mendidik anak-anak luarbiasa.
Mudahkan mereka dalam mengurus kami anak-anak luarbiasa.
Jadikan kerja mereka dalam mengurus anak-anak luarbiasa sebagai amal soleh yang sangat berharga di sisi Engkau!
Lipatgandakan pahala mereka dalam mengurus anak-anak luarbiasa!
Ya Allah ya Tuhan kami yang Maha berkehendak.
Jadikan pendidikan mampu menutupi kekurangan kami.
Jadikan pendidikan mampu memperbaiki kekurangan kami.
Jadikan pendidikan mampu memanusiakan kami.
Jadikan pendidikan mampu memberdayaan kami.
Jadikan pendidikan mampu menyejahterakan kami.
Jadikan pendidikan mampu memartabatkan kami.
Jadikan pendidikan mampu memposisikan kami.
Jadikan pendidikan mampju membuat kami berkarya berarti.
Jadikan pendidikan yang membuat kami beruntung dan tidak merugi.
Berartikan hidup kami dari duni kini hingga ke akhirat nanti,
Amin...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar