Kamis, 14 Mei 2015

Curikulum vitae



CURICULUM VITAE TUNANETRA PERTAMA MERAIH GELAR DOKTOR DI INDONESIA

Nama lengkap: Dr. H. Ahmad Basri Nursikumbang, Drs., M.Pd
Alamat rumah: Jalan Taruna Raya no. 7 Suka Asih Ujung Berung Kota Bandung 40619 telepon/fax 022 7802457
Alamat kantor: SLB YRBB Jalan Kosar No. 147 Cijambe, Pasir Endah, Ujung Berung, Kota Bandung 40619 telepon/fax 022 7812490
Nomor hp: 081320281211, 081809084709
Proyek pembangunan SLB YRBB berasrama yang sedang digarap saat ini berada di Jalan Sekehonje No. 7 RT 2 RW 13 Desa Giri Mekar Kecamatan Cilengkrang Kabupaten Bandung melalui Jalan Kosar Cijambe, Ujung Berung, Kota Bandung.
Tempat/tanggal lahir: Kabanjahe Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Tanggal 6 April, 1948, terlahir dari kedua orangtua yang asli berasal dari Kabupaten Padang Pariaman Sumatera Barat.
Tahun 1950 (berusia 2 tahun) terserang penyakit campak yang menyebabkan menyandang tunanetra sejak saat itu.
Tahun 1954 untuk pertama kali dioperasi mata di Rumahsakit Umum Deli Serdang Medan, belum berhasil.
Tahun 1956 untuk kedua kali dioperasi kembali di Rumahsakit Mata oleh spesialist dokter Maas di Rumahsakit Padang Bulan Medan, juga belum berhasil.
Sejak dilahirkan hingga tahun 1962 adalah periode usaha penyembuhan penyakit mata dengan berpindah-pindah di sekitar Sumatera Utara tanpa memperoleh kesempatan berpendidikan.
Tahun 1962 akhir bertolak ke Jawa melalui Jakarta dan Bandung menuju Yogyakarta dengan tujuan upaya terakhir operasi mata ketiga oleh dokter Yap spesialist mata di Rumahsakit dr. Yap terkenal di Yogyakarta (Januari 1963) yang ternyata dinyatakan gagal dengan kesimpulan tetap menyandang tunanetra hingga kini.
Dua puluh Februari 1963 masuk Rumah Buta Bandung yang ketika itu disebut P3KT (Pusat Panti Pendidikan Kesejahteraan Tunanetra) Jalan Pajajaran no. 52 Bandung, diterima sebagai siswa tunanetra dewasa pada latihan kerja pra karya di siang hari dan bersamaan SR tunanetra di malam hari.
Pada akhir Bulan Mei 1963 dicoba menduduki  kelas V SD SLB NA di tempat yang sama.
Pada Bulan Juni-Juli 1963 berhasil diterima menjadi murid SD kelas VI di SD SLB NA Bandung tersebut.
Pada Bulan Juni 1964 berhasil lulus SD dan melanjutkan ke SMP SLB NA yang sama.
Pada Bulan Desember 1967 lulus SMP SLB NA Bandung.
Pada Bulan Januari 1968 masuk SMA PGII I di jalan Panata Yuda IV Bandung berintegrasi dengan siswa non cacat lainnya.
Pada Bulan Desember 1969 berhasil lulus dari SMA PGII tersebut.
Pada Bulan Januari 1970 mendapat anugerah menunaikan ibadah haji memenuhi undangan Raja Faisal ketika itu dan sekembalinya berhasil lulus diterima menjadi mahasiswa jurusan Bahasa Inggris FKSS IKIP Bandung.
Pada tahun 1971 dia berkenalan dengan seorang mahasiswa tingkat sarjana jurusan Ekonomi dari Universitas Parahyangan Bandung bernama Erwan Gunawan yang secara kebetulan berasal dari Sumatera Barat yang sama dengan suka rela dan iklas menjadi bersahabat membantunya di waktu senggang memberikan reading service dan lain-lain kepadanya hingga beliau tamat sarjana Ekonomi kurang lebih pada tahun 1972. Sejak itu saudara Drs. Erwan Gunawan berpisah dengannya untuk bekerja di Jakarta yang selanjutnya melanglang buana ke lain-lain tempat, sehingga kurang lebih selama 30 tahun kehilangan kontak sama sekali.
Pada Bulan Juli 1973 berhasil lulus menyandang gelar sarjana muda (BA) dari jurusan Bahasa Inggris FKSS IKIP Bandung.
Pada Bulan Januari 1974 diterima melanjutkan kuliah mahasiswa tingkat sarjana di jurusan Bahasa Inggris FKSS IKIP Bandung.
Januari tahun 1975 mulai merintis menjadi guru tidak tetap di SLB NA Bandung.
Pada Bulan Januari 1976 menikah dengan seorang guru SD dan memperoleh putra pertama pada tanggal 17 Oktober 1976.
Bulan Juli 1977 berhasil lulus sarjana penuh pada jurusan Bahasa dan Sastra Inggris di FKSS IKIP Bandung sehingga berhak menyandang gelar doktorandus.
Pada Bulan Oktober 1977 diangkat sebagai CPNS guru SLB NA golongan 2 B.
18 Maret 1978 dianugerahi putra kedua.
Pada Bulan Nofember 1978 dengan jabatan sebagai wakil ketua Ikatan Tunanetra Indonesia (IKatindo) sebagai anggota Asean Blind union (ABU) dari World Blind Union (WBU) diundang menghadiri konfrensi ABU di New Delhi India.
26 Mei 1979 dianugerahi putra ketiga.
13 Juli 1980 dianugerahi putra keempat dan sekaligus diangkat menjadi PNS golongan 3 A.
12 Juli 1981 dianugerahi putri satu-satunya sebagai anak kelima dan terundang mengikuti konfrensi international consult of education for visually handichapt (ICEVH) di Jakarta.
15 Juni 1984 dianugerahi putra bungsu anak keenam.
Juli 1986 diundang sebagai pemakalah pada seminar sport and recreation yang diselenggarakan oleh Malaysian Association of the blind (MAB) di Kualalumpur Malaysia yang sekembalinya sempat singgah di Singapura melalui Batam pulang pergi..
Pada 17 Agustus 1986 bertolak ke Sydney, NSW mendapat beasiswa dari Indonesian Australian business cooperation committee (IABCC) untuk mengikuti rehabilitation course of post graduate selama tiga bulan di Cumberland college of heath sciences, Lidcombe, Sydney, Nsw Australia.
1988 diterima menjadi siswa S2 pada program pengajaran Bahasa Indonesia Pasca Sarjana IKIP Bandung atas beasiswa Supersemar dan Bob Hasan.
1991 diundang menjadi pemakalah pada seminar internasional tentang massage di Xian, China melalui Hongkong.
1992 berhasil menyelesaikan studi S2 pada program pengajaran Bahasa Indonesia pasca sarjana IKIP Bandung dengan berhak menyandang gelar Magister Pendidikan (M.Pd).
1993 melanjutkan studi doktoral S3 pada program pengajaran Bahasa Indonesia pasca sarjana IKIP Bandung atas beasiswa dirjen perguruan tinggi (TMPD).
Bulan Juli 1993 diundang menghadiri seminar internasional tentang massage di Tsukuba Jepang, yang kemudian berlanjut memenuhi undangan konfrensi vision international di Groningen Belanda.
Tahun 1994 diundang menjadi pemakalah pada seminar dan konfrensi Asean Blind Union di Kualalumpur Malaysia.
Tahun 1995 diundang menjadi peserta konfrensi ABU di Colombo Srilangka.
Pada tahun 1996 diundang menjadi peserta ABU di Katmandu Nepal.
Tahun 1998 turut serta melakukan studi tour siswa S3 ke sejumlah perguruan tinggi di seputar Malaysia melalui Singapura.
Tahun 1999 terundang menyampaikan makalah pada konfrensi vision international 99 di New York Amerika Serikat.
21 Desember 2000 ditimpa musibah meninggalnya putra keempat disebabkan sesuatu insiden.
3 Oktober 2001 mengikuti promosi doktor dihadapan penguji senat guru besar UPI dan dinyatakan lulus dengan predikat sangat memuaskan, yang pada tanggal 4 dan 8 Oktober 2001 melalui media nasional kompas dinyatakan bahwa saudara Dr. H. Ahmad Basri, Drs. M.Pd dinyatakan sebagai doktor tunanetra pertama di Indonesia.
Pada tanggal 17 Oktober 2001 dilantik menjadi kepala SLB NA Center 2 di Citeureup Cimahi.
Pada tahun 2002 terundang menjadi peserta seminar internasional tentang pendidikan luar biasa di Mataram NTB.
Pada Bulan Juli 2003 dilantik menjadi kepala SLB NA Jalan Pajajaran no. 52 Bandung.
Pada tahun 2004 terundang menjadi peserta seminar nasional di Batam dan menjadi peserta konfrensi internasional ICEVH Asia Pasifik di Jongtien Bangkok Tailand.
Pada tahun 2004 tersebutlah terjadi peristiwa yang mengharukan dan membanggakan baginya ketika sahabat lamanya yang bernama Drs. Erwan Gunawan setelah kurang lebih 30 tahun kehilangan kontak secara tidak diduga kembali berhasil menemuinya sehingga terjalinlah silatur rahmi persahabatan dengan beliau hingga kini yang menyebabkan beliau mencari sahabatnya Basri yang tunanetra adalah karena rasa bangganya membaca berita tentang Basri di media masa atas keberhasilan yang dengan gigih dicapainya meskipun dalam keadaan berketerbatasan sebagai tunanetra. Untuk itu dia sangat menghargai dan mengucapkan terimakasih yang tinggi kepada Bapak Drs. Erwan Gunawan atas berkenannya kembali menjalin silatur rahmi persahabatan yang selalu dijadikannya sebagai konsultan dalam segala hal menjalani karier kehidupannya hingga kini sampai nanti pada waktu yang tidak ditentukan.
Untuk itu saran dan bantuan Bapak Drs. Erwan Gunawan sangat diperlukan kiranya bisa menjadi penghubung keberhasilan kegiatan sosial dan pendidikan bagi kaum berkebutuhan khusus Indonesia yang sedang dijalani dan diperjuangkannya dengan gigih sampai akhir hayatnya sebagai bentuk pelaksanaan janji dalam hatinya akan terus membantu memperjuangkan kemajuan kesejahteraan kaum senasibnya dikarenakan keberhasilannya banyak dibantu oleh sejumlah pihak yang peduli dan simpati kepadanya.
Sejak Bulan April tahun 2008 dia berhak memperoleh pensiun sebagai guru PNS yang ditugaskan sebagai kepala SLB NA Bandung dan ternyata baru efektif melepaskan tugasnya sejak Januari 2009.
Pada tahun 2009 tersebut dia ditawari menjadi caleg DPR RI Dapil Bandung Cimahi dari partai tertentu dan berhasil menjadi caleg tetap di KPU ketika itu.
Ketika menjalani proses pencalegan tersebut, dia juga berkonsultasi dengan Bapak Drs. Erwan Gunawan yang menyatakan sangat mendukung upaya perjuangannya tersebut seperti yang dicontohkannya kepada keberhasilan Gusdur menjadi presiden meskipun tunanetra.
Namun pada waktu pemilihan dia hanya berhasil memperoleh sejumlah suara yang ternyata tidak cukup memadai untuk terpilih sebagai anggota DPR RI.
Pada awal tahun 2010 dia sebagai ketua Yayasan Rukun Bina Bahtera (YRBB) bersama seorang temannya sebagai ketua YPKS Murni merintis berdirinya sebuah asosiasi yang mencoba menghimpun seluruh yayasan penyelenggara pendidikan khusus di Indonesia, yang puncaknya dideklarasikanlah pada tanggal 21 Agustus 2010 berdirinya sebuah asosiasi yang diberi nama Asosiasi Penyelenggara Pendidikan Kaum Berkebutuhan Khusus Indonesia (AP2KBKI) dalam hal mana dia terpilih sebagai ketua umum pertama sekaligus pendirinya.
Pada Bulan Oktober 2010 tersebut, beliau beserta istri berkesempatan melaksanakan ibadah haji untuk kedua kalinya
Dalam rangka upaya menggalang dana abadi berkelanjutan untuk menjamin semakin meningkatnya tingkat kesejahteraan dan kemartabatan kaum berkebutuhan khusus Indonesia ke masa depan, di bawah naungan AP2KBKI tersebut dia sebagai ketua umum memprakarsai berdirinya Badan Lumung Amal AP2KBKI sejak tahun 2011 dan telah memperoleh ijin operasional dari kementrian Sosial RI pada tanggal 2 Desember 2014 nomor 2595/LIS.PPSDBS.PI.01.02/12/2014 melalui ijin BPMPT Jabar tertanggal 2 Nofember 2014 nomor 466/02/XI/I.PUB-BPMPT/2014. Seperti brosur terlampir dengan harapan Bapak Erwan Gunawan berkenan pula kiranya mendukung upayanya tersebut.
Dalam rangka upayanya mengketengahkan diri sebagai bagian dari kaum berkebutuhan khusus yang juga memang berketerbatasan khusus pada umumnya termarjinalkan, maka pada kesempatan presiden terpilih Joko Widodo membuka peluang anak bangsa yang potensial mengajukan diri menjadi calon mentri pada kabinetnya pada tahun 2014, dia juga menyampaikan lamaran kepada presiden terpilih dan tim penggodokannya sebagai mentri Sosial atau mentri Pendidikan. Namun sayangnya nasib baik untuknya dalam hal tersebut tidak memenuhi harapannya. Namun demikian, dia tetap berkeinginan menjadi Mentri Sosial tidak langsung khususnya bagi kaum berkebutuhan khusus di Indonesia melalui memperjuangkan keberhasilan Badan Lumbung Amal AP2KBKI tersebut beserta lembaga yang dipimpinnya secara langsung saat ini yaitu Yayasan Rukun Bina Bahtera dan yang sedang dirintis saat ini adalah Yayasan Tabungan Amal Bersama Basri Peduli Kaum Berketerbatasan Khusus Indonesia (Yatab Basri Peduli KBKI).
Harapannya semoga Bapak Drs. Erwan Gunawan bersama rekan-rekannya yang peduli sosial turut pula mendukung upaya yang diperjuangkannya saat ini.
Catatan Pengalaman berorganisasi

Sejak tahun 1964 telah aktif berorganisasi sebagai anggota Persatuan Pemuda Islam Tunanetra (Perpit), dan anggota Himpunan Mahasiswa Dan Pemuda Tunanetra (HIPMATINDO).
Dari tahun 1970 sampai 1975 menjabat ketua umum Perpit.
Dari tahun 1975 sampai tahun 1999 menjabat sebagai ketua umum Himpunan Tunanetra Islam (HTI).
Tahun 1999 sampai tahun 2004 sebagai ketua MPP Ikatan Tunanetra Muslim Indonesia (ITMI).
Dari tahun 2004 sampai tahun 2009 sebagai Ketua Umum DPP ITMI.
Tahun 1977 sampai 1984 sebagai ketua UKK SLB NA. (Usaha Kesejahteraan Keluarga SLB NA).
1984 sampai 1988 menjadi ketua Koprasi Warga (Kopwa) SLB NA.
Dari tahun 1978 sampai tahun 2005 sebagai wakil ketua Ikatan Tunanetra Indonesia (Ikatindo).
Tahun 2001 sampai 2003 diangkat menjadi kepala sekolah di SLB NA Citeureup Cimahi sekaligus sebagai kepala Center 2.
Dari tahun 2003 sampai pensiun 2008 menjadi kepala SLB NA Bandung.
Sejak tahun 1986 hingga kini menjadi ketua Yayasan Rukun Bina Bahtera (YRBB).
Sejak tahun 2010 hingga kini menjadi ketua umum AP2KBKI sekaligus ketua pembina Badan Lumbung Amal AP2KBKI.
Atas bantuan dan perhatiannya diucapkan banyak terimakasih.

Bandung, 19 Maret 2015
Wassalam,
Hormat saya,

Dr. H. Ahmad Basri Nursikumbang, Drs., M.Pd

Tidak ada komentar:

Posting Komentar