CURICULUM
VITAE TUNANETRA PERTAMA MERAIH GELAR DOKTOR DI INDONESIA
Nama lengkap: Dr. H. Ahmad Basri Nursikumbang, Drs., M.Pd
Alamat rumah: Jalan Taruna Raya no. 7 Suka Asih Ujung Berung Kota
Bandung 40619 telepon/fax 022 7802457
Alamat kantor: SLB YRBB Jalan Kosar No. 147 Cijambe, Pasir Endah,
Ujung Berung, Kota Bandung 40619 telepon/fax 022 7812490
Alamat blog: http://www.ahmadbasrins.blogspot.com
Email: basri_ns@yahoo.co.id
atau ahmadbasri.ns@gmail.com
Nomor hp: 081320281211, 081809084709
Proyek pembangunan SLB YRBB berasrama yang sedang digarap saat ini
berada di Jalan Sekehonje No. 7 RT 2 RW 13 Desa Giri Mekar Kecamatan
Cilengkrang Kabupaten Bandung melalui Jalan Kosar Cijambe, Ujung Berung, Kota
Bandung.
Tempat/tanggal lahir: Kabanjahe Kabupaten Karo, Sumatera Utara,
Tanggal 6 April, 1948, terlahir dari kedua orangtua yang asli berasal dari
Kabupaten Padang Pariaman Sumatera Barat.
Tahun 1950 (berusia 2 tahun) terserang penyakit campak yang
menyebabkan menyandang tunanetra sejak saat itu.
Tahun 1954 untuk pertama kali dioperasi mata di Rumahsakit Umum Deli
Serdang Medan, belum berhasil.
Tahun 1956 untuk kedua kali dioperasi kembali di Rumahsakit Mata
oleh spesialist dokter Maas di Rumahsakit Padang Bulan Medan, juga belum
berhasil.
Sejak dilahirkan hingga tahun 1962 adalah periode usaha penyembuhan
penyakit mata dengan berpindah-pindah di sekitar Sumatera Utara tanpa
memperoleh kesempatan berpendidikan.
Tahun 1962 akhir bertolak ke Jawa melalui Jakarta dan Bandung menuju
Yogyakarta dengan tujuan upaya terakhir operasi mata ketiga oleh dokter Yap
spesialist mata di Rumahsakit dr. Yap terkenal di Yogyakarta (Januari 1963)
yang ternyata dinyatakan gagal dengan kesimpulan tetap menyandang tunanetra
hingga kini.
Dua puluh Februari 1963 masuk Rumah Buta Bandung yang ketika itu
disebut P3KT (Pusat Panti Pendidikan Kesejahteraan Tunanetra) Jalan Pajajaran
no. 52 Bandung, diterima sebagai siswa tunanetra dewasa pada latihan kerja pra
karya di siang hari dan bersamaan SR tunanetra di malam hari.
Pada akhir Bulan Mei 1963 dicoba menduduki kelas V SD SLB NA di tempat yang sama.
Pada Bulan Juni-Juli 1963 berhasil diterima menjadi murid SD kelas
VI di SD SLB NA Bandung tersebut.
Pada Bulan Juni 1964 berhasil lulus SD dan melanjutkan ke SMP SLB NA
yang sama.
Pada Bulan Desember 1967 lulus SMP SLB NA Bandung.
Pada Bulan Januari 1968 masuk SMA PGII I di jalan Panata Yuda IV
Bandung berintegrasi dengan siswa non cacat lainnya.
Pada Bulan Desember 1969 berhasil lulus dari SMA PGII tersebut.
Pada Bulan Januari 1970 mendapat anugerah menunaikan ibadah haji
memenuhi undangan Raja Faisal ketika itu dan sekembalinya berhasil lulus
diterima menjadi mahasiswa jurusan Bahasa Inggris FKSS IKIP Bandung.
Pada tahun 1971 dia berkenalan dengan seorang mahasiswa tingkat
sarjana jurusan Ekonomi dari Universitas Parahyangan Bandung bernama Erwan
Gunawan yang secara kebetulan berasal dari Sumatera Barat yang sama dengan suka
rela dan iklas menjadi bersahabat membantunya di waktu senggang memberikan
reading service dan lain-lain kepadanya hingga beliau tamat sarjana Ekonomi
kurang lebih pada tahun 1972. Sejak itu saudara Drs. Erwan Gunawan berpisah
dengannya untuk bekerja di Jakarta yang selanjutnya melanglang buana ke
lain-lain tempat, sehingga kurang lebih selama 30 tahun kehilangan kontak sama
sekali.
Pada Bulan Juli 1973 berhasil lulus menyandang gelar sarjana muda
(BA) dari jurusan Bahasa Inggris FKSS IKIP Bandung.
Pada Bulan Januari 1974 diterima melanjutkan kuliah mahasiswa
tingkat sarjana di jurusan Bahasa Inggris FKSS IKIP Bandung.
Januari tahun 1975 mulai merintis menjadi guru tidak tetap di SLB NA
Bandung.
Pada Bulan Januari 1976 menikah dengan seorang guru SD dan
memperoleh putra pertama pada tanggal 17 Oktober 1976.
Bulan Juli 1977 berhasil lulus sarjana penuh pada jurusan Bahasa dan
Sastra Inggris di FKSS IKIP Bandung sehingga berhak menyandang gelar
doktorandus.
Pada Bulan Oktober 1977 diangkat sebagai CPNS
guru SLB NA golongan 2 B.
18 Maret 1978 dianugerahi putra kedua.
Pada Bulan Nofember 1978 dengan jabatan
sebagai wakil ketua Ikatan Tunanetra Indonesia (IKatindo) sebagai anggota Asean
Blind union (ABU) dari World Blind Union (WBU) diundang menghadiri konfrensi
ABU di New Delhi India.
26 Mei 1979 dianugerahi putra ketiga.
13 Juli 1980 dianugerahi putra keempat dan
sekaligus diangkat menjadi PNS golongan 3 A.
12 Juli 1981 dianugerahi putri satu-satunya
sebagai anak kelima dan terundang mengikuti konfrensi international consult of
education for visually handichapt (ICEVH) di Jakarta.
15 Juni 1984 dianugerahi putra bungsu anak
keenam.
Juli 1986 diundang sebagai pemakalah pada
seminar sport and recreation yang diselenggarakan oleh Malaysian Association of
the blind (MAB) di Kualalumpur Malaysia yang sekembalinya sempat singgah di
Singapura melalui Batam pulang pergi..
Pada 17 Agustus 1986 bertolak ke Sydney, NSW
mendapat beasiswa dari Indonesian Australian business cooperation committee
(IABCC) untuk mengikuti rehabilitation course of post graduate selama tiga
bulan di Cumberland college of heath sciences, Lidcombe, Sydney, Nsw Australia.
1988 diterima menjadi siswa S2 pada program
pengajaran Bahasa Indonesia Pasca Sarjana IKIP Bandung atas beasiswa Supersemar
dan Bob Hasan.
1991 diundang menjadi pemakalah pada seminar
internasional tentang massage di Xian, China melalui Hongkong.
1992 berhasil menyelesaikan studi S2 pada
program pengajaran Bahasa Indonesia pasca sarjana IKIP Bandung dengan berhak
menyandang gelar Magister Pendidikan (M.Pd).
1993 melanjutkan studi doktoral S3 pada
program pengajaran Bahasa Indonesia pasca sarjana IKIP Bandung atas beasiswa
dirjen perguruan tinggi (TMPD).
Bulan Juli 1993 diundang menghadiri seminar
internasional tentang massage di Tsukuba Jepang, yang kemudian berlanjut
memenuhi undangan konfrensi vision international di Groningen Belanda.
Tahun 1994 diundang menjadi pemakalah pada
seminar dan konfrensi Asean Blind Union di Kualalumpur Malaysia.
Tahun 1995 diundang menjadi peserta konfrensi
ABU di Colombo Srilangka.
Pada tahun 1996 diundang menjadi peserta ABU
di Katmandu Nepal.
Tahun 1998 turut serta melakukan studi tour
siswa S3 ke sejumlah perguruan tinggi di seputar Malaysia melalui Singapura.
Tahun 1999 terundang menyampaikan makalah
pada konfrensi vision international 99 di New York Amerika Serikat.
21 Desember 2000 ditimpa musibah meninggalnya
putra keempat disebabkan sesuatu insiden.
3 Oktober 2001 mengikuti promosi doktor
dihadapan penguji senat guru besar UPI dan dinyatakan lulus dengan predikat
sangat memuaskan, yang pada tanggal 4 dan 8 Oktober 2001 melalui media nasional
kompas dinyatakan bahwa saudara Dr. H. Ahmad Basri, Drs. M.Pd dinyatakan
sebagai doktor tunanetra pertama di Indonesia.
Pada tanggal 17 Oktober 2001 dilantik menjadi
kepala SLB NA Center 2 di Citeureup Cimahi.
Pada tahun 2002 terundang menjadi peserta seminar
internasional tentang pendidikan luar biasa di Mataram NTB.
Pada Bulan Juli 2003 dilantik menjadi kepala
SLB NA Jalan Pajajaran no. 52 Bandung.
Pada tahun 2004 terundang menjadi peserta
seminar nasional di Batam dan menjadi peserta konfrensi internasional ICEVH
Asia Pasifik di Jongtien Bangkok Tailand.
Pada tahun 2004 tersebutlah terjadi peristiwa
yang mengharukan dan membanggakan baginya ketika sahabat lamanya yang bernama
Drs. Erwan Gunawan setelah kurang lebih 30 tahun kehilangan kontak secara tidak
diduga kembali berhasil menemuinya sehingga terjalinlah silatur rahmi
persahabatan dengan beliau hingga kini yang menyebabkan beliau mencari
sahabatnya Basri yang tunanetra adalah karena rasa bangganya membaca berita
tentang Basri di media masa atas keberhasilan yang dengan gigih dicapainya
meskipun dalam keadaan berketerbatasan sebagai tunanetra. Untuk itu dia sangat
menghargai dan mengucapkan terimakasih yang tinggi kepada Bapak Drs. Erwan
Gunawan atas berkenannya kembali menjalin silatur rahmi persahabatan yang
selalu dijadikannya sebagai konsultan dalam segala hal menjalani karier
kehidupannya hingga kini sampai nanti pada waktu yang tidak ditentukan.
Untuk itu saran dan bantuan Bapak Drs. Erwan
Gunawan sangat diperlukan kiranya bisa menjadi penghubung keberhasilan kegiatan
sosial dan pendidikan bagi kaum berkebutuhan khusus Indonesia yang sedang
dijalani dan diperjuangkannya dengan gigih sampai akhir hayatnya sebagai bentuk
pelaksanaan janji dalam hatinya akan terus membantu memperjuangkan kemajuan kesejahteraan
kaum senasibnya dikarenakan keberhasilannya banyak dibantu oleh sejumlah pihak
yang peduli dan simpati kepadanya.
Sejak Bulan April tahun 2008 dia berhak
memperoleh pensiun sebagai guru PNS yang ditugaskan sebagai kepala SLB NA
Bandung dan ternyata baru efektif melepaskan tugasnya sejak Januari 2009.
Pada tahun 2009 tersebut dia ditawari menjadi
caleg DPR RI Dapil Bandung Cimahi dari partai tertentu dan berhasil menjadi
caleg tetap di KPU ketika itu.
Ketika menjalani proses pencalegan tersebut, dia
juga berkonsultasi dengan Bapak Drs. Erwan Gunawan yang menyatakan sangat
mendukung upaya perjuangannya tersebut seperti yang dicontohkannya kepada
keberhasilan Gusdur menjadi presiden meskipun tunanetra.
Namun pada waktu pemilihan dia hanya berhasil
memperoleh sejumlah suara yang ternyata tidak cukup memadai untuk terpilih
sebagai anggota DPR RI.
Pada awal tahun 2010 dia sebagai ketua
Yayasan Rukun Bina Bahtera (YRBB) bersama seorang temannya sebagai ketua YPKS
Murni merintis berdirinya sebuah asosiasi yang mencoba menghimpun seluruh
yayasan penyelenggara pendidikan khusus di Indonesia, yang puncaknya
dideklarasikanlah pada tanggal 21 Agustus 2010 berdirinya sebuah asosiasi yang
diberi nama Asosiasi Penyelenggara Pendidikan Kaum Berkebutuhan Khusus Indonesia
(AP2KBKI) dalam hal mana dia terpilih sebagai ketua umum pertama sekaligus
pendirinya.
Pada Bulan Oktober 2010 tersebut, beliau
beserta istri berkesempatan melaksanakan ibadah haji untuk kedua kalinya
Dalam rangka upaya menggalang dana abadi
berkelanjutan untuk menjamin semakin meningkatnya tingkat kesejahteraan dan
kemartabatan kaum berkebutuhan khusus Indonesia ke masa depan, di bawah naungan
AP2KBKI tersebut dia sebagai ketua umum memprakarsai berdirinya Badan Lumung
Amal AP2KBKI sejak tahun 2011 dan telah memperoleh ijin operasional dari
kementrian Sosial RI pada tanggal 2 Desember 2014 nomor
2595/LIS.PPSDBS.PI.01.02/12/2014 melalui ijin BPMPT Jabar tertanggal 2 Nofember
2014 nomor 466/02/XI/I.PUB-BPMPT/2014. Seperti brosur terlampir dengan harapan
Bapak Erwan Gunawan berkenan pula kiranya mendukung upayanya tersebut.
Dalam rangka upayanya mengketengahkan diri sebagai
bagian dari kaum berkebutuhan khusus yang juga memang berketerbatasan khusus
pada umumnya termarjinalkan, maka pada kesempatan presiden terpilih Joko Widodo
membuka peluang anak bangsa yang potensial mengajukan diri menjadi calon mentri
pada kabinetnya pada tahun 2014, dia juga menyampaikan lamaran kepada presiden
terpilih dan tim penggodokannya sebagai mentri Sosial atau mentri Pendidikan.
Namun sayangnya nasib baik untuknya dalam hal tersebut tidak memenuhi
harapannya. Namun demikian, dia tetap berkeinginan menjadi Mentri Sosial tidak
langsung khususnya bagi kaum berkebutuhan khusus di Indonesia melalui memperjuangkan
keberhasilan Badan Lumbung Amal AP2KBKI tersebut beserta lembaga yang
dipimpinnya secara langsung saat ini yaitu Yayasan Rukun Bina Bahtera dan yang
sedang dirintis saat ini adalah Yayasan Tabungan Amal Bersama Basri Peduli Kaum
Berketerbatasan Khusus Indonesia (Yatab Basri Peduli KBKI).
Harapannya semoga Bapak Drs. Erwan Gunawan
bersama rekan-rekannya yang peduli sosial turut pula mendukung upaya yang
diperjuangkannya saat ini.
Catatan Pengalaman berorganisasi
Sejak tahun 1964 telah aktif berorganisasi
sebagai anggota Persatuan Pemuda Islam Tunanetra (Perpit), dan anggota Himpunan
Mahasiswa Dan Pemuda Tunanetra (HIPMATINDO).
Dari tahun 1970 sampai 1975 menjabat ketua
umum Perpit.
Dari tahun 1975 sampai tahun 1999 menjabat
sebagai ketua umum Himpunan Tunanetra Islam (HTI).
Tahun 1999 sampai tahun 2004 sebagai ketua
MPP Ikatan Tunanetra Muslim Indonesia (ITMI).
Dari tahun 2004 sampai tahun 2009 sebagai
Ketua Umum DPP ITMI.
Tahun 1977 sampai 1984 sebagai ketua UKK SLB
NA. (Usaha Kesejahteraan Keluarga SLB NA).
1984 sampai 1988 menjadi ketua Koprasi Warga
(Kopwa) SLB NA.
Dari tahun 1978 sampai tahun 2005 sebagai
wakil ketua Ikatan Tunanetra Indonesia (Ikatindo).
Tahun 2001 sampai 2003 diangkat menjadi
kepala sekolah di SLB NA Citeureup Cimahi sekaligus sebagai kepala Center 2.
Dari tahun 2003 sampai pensiun 2008 menjadi
kepala SLB NA Bandung.
Sejak tahun 1986 hingga kini menjadi ketua
Yayasan Rukun Bina Bahtera (YRBB).
Sejak tahun 2010 hingga kini menjadi ketua
umum AP2KBKI sekaligus ketua pembina Badan Lumbung Amal AP2KBKI.
Atas bantuan dan perhatiannya diucapkan
banyak terimakasih.
Bandung, 19 Maret 2015
Wassalam,
Hormat saya,
Dr. H. Ahmad Basri Nursikumbang, Drs., M.Pd
Tidak ada komentar:
Posting Komentar